Reaksi Tokoh Politik Pro-Pemerintah terhadap dugaan ijazah palsu Jokowi cenderung mengarah pada pembelaan dan menghindar dari kontroversi. Hercules Rosario Marshal, misalnya, secara tegas menyatakan bahwa ijazah Jokowi adalah asli dan mempertanyakan motif di balik isu tersebut. Ia menegaskan bahwa selama Jokowi menjabat sebagai wali kota, gubernur, dan presiden. Tidak pernah ada masalah terkait ijazah. Sehingga tuduhan pemalsuan di anggap tidak masuk akal dan hanya mencari sensasi. Hercules juga menganggap bahwa isu ini sengaja di politisasi untuk menciptakan kegaduhan dan mengganggu kestabilan politik.
Selain Hercules, kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, juga menunjukkan sikap menghindar dan membatasi diri. Mereka menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menunjukkan ijazah asli Jokowi kecuali ada perintah dari pengadilan. Mereka berargumen bahwa dokumen tersebut adalah hak pribadi dan tidak wajib di publikasikan. Serta menilai bahwa tuduhan pemalsuan tanpa bukti yang kuat adalah tindakan yang menyesatkan dan berpotensi menimbulkan keresahan sosial.
Reaksi lain dari tokoh pro-pemerintah menunjukkan bahwa mereka lebih memilih untuk fokus pada fakta bahwa Jokowi telah melewati berbagai proses verifikasi dan tetap menjalankan tugas negara tanpa masalah terkait ijazah. Mereka menilai bahwa isu ini hanyalah upaya politis yang tidak berdasar dan berusaha mengalihkan perhatian dari capaian dan kinerja Jokowi selama ini.
Secara umum, tokoh-tokoh pro-pemerintah cenderung membela Jokowi dan menghindar dari konfrontasi langsung terhadap tuduhan. Dengan harapan agar polemik ini tidak berkembang menjadi isu yang lebih besar dan tetap fokus pada keberhasilan pemerintahan. Serta stabilitas politik nasional. Mereka berpendapat bahwa tuduhan ini lebih bersifat politis dan tidak perlu di tanggapi secara berlebihan.