Kisah Siswa Yang Di Khianati Sekolah Gagal PDSS
Kisah Siswa Yang Di Khianati Sekolah Gagal PDSS

Kisah Siswa Yang Di Khianati Sekolah Gagal PDSS

Kisah Siswa Yang Di Khianati Sekolah Gagal PDSS

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Kisah Siswa Yang Di Khianati Sekolah Gagal PDSS
Kisah Siswa Yang Di Khianati Sekolah Gagal PDSS

Kisah Siswa Yang Di Khianati Sekolah Gagal PDSS Merupakan Tajuk Yang Menggambarkan Betapa Pilunya Nasib Siswa Yang Menjadi Korban. PDSS merupakan basis data yang berisi rekam jejak akademik siswa dan menjadi syarat utama dalam proses seleksi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Dalam kasus ini, siswa merasa di khianati karena sekolah, yang seharusnya menjadi pihak yang mendukung dan memfasilitasi mereka meraih pendidikan tinggi, justru menjadi penyebab pupusnya harapan tersebut.

Perasaan di khianati ini muncul karena siswa telah berjuang keras selama bertahun-tahun untuk meraih prestasi akademik yang baik, dengan harapan dapat melanjutkan pendidikan ke PTN impian melalui jalur SNBP. Namun, semua usaha tersebut menjadi sia-sia akibat kelalaian sekolah dalam mengelola data PDSS. Siswa merasa bahwa mimpi dan harapan mereka di rampas secara tidak adil.

Contohnya, Kisah ratusan siswa SMKN 2 Surakarta kehilangan kesempatan mengikuti SNBP karena kelalaian pihak sekolah dalam mengisi data PDSS. Mereka menggelar aksi protes sebagai bentuk kekecewaan terhadap sekolah. Kasus serupa juga di alami oleh siswa SMAN 1 Mempawah Kalimantan Barat, yang melakukan demonstrasi karena kelalaian guru yang tidak mendaftarkan data siswa ke PDSS hingga batas waktu yang di tentukan. Bahkan, beberapa siswa sampai menangis karena rasa kecewa yang mendalam.

Kelalaian ini tidak hanya merugikan siswa secara akademis, tetapi juga berdampak pada kondisi psikologis mereka. Siswa merasa stres, kecewa, dan kehilangan motivasi belajar. Mereka juga merasa tidak percaya lagi pada sekolah dan guru yang seharusnya menjadi panutan. Kisah-kisah ini menjadi bukti nyata bahwa kelalaian sekolah dalam pengisian PDSS dapat menimbulkan luka yang mendalam bagi siswa, seolah-olah mereka telah dikhianati oleh pihak yang seharusnya melindungi dan mendukung mereka.

Kisah Siswa Gagal SNBP Karena Kelalaian Sekolah

Kisah Siswa Gagal SNBP Karena Kelalaian Sekolah mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akibat kelalaian sekolah dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) menjadi sorotan utama, menyoroti dampak besar dari kesalahan administratif terhadap masa depan generasi muda. PDSS, yang menjadi basis data penting berisi rekam jejak akademik siswa, merupakan syarat wajib dalam proses SNBP. Kelalaian dalam mengisi atau memfinalisasi data ini telah merampas kesempatan siswa berprestasi untuk masuk PTN tanpa tes.

Kisah tragedi ini memicu gelombang protes dan kekecewaan dari siswa dan orang tua. Mereka merasa hak pendidikan anak-anak mereka di rampas akibat kesalahan yang seharusnya bisa di hindari. Banyak siswa yang telah belajar keras selama tiga tahun dengan harapan bisa masuk PTN melalui jalur prestasi harus menelan pil pahit karena kelalaian sekolah.

Beberapa sekolah yang mengalami masalah ini termasuk SMAN 1 Mempawah Hilir, SMKN 2 Solo, dan SMAN 17 Makassar. Di SMKN 2 Solo, siswa bahkan melakukan aksi protes dengan membentangkan spanduk bertuliskan “Guru Lalai, Kami Terbengkalai”. Di SMAN 1 Mempawah, siswa juga menggelar aksi demo karena sekolah gagal menyelesaikan finalisasi PDSS. SMAN 17 Makassar mengalami masalah serupa, dengan 148 siswa *eligible* terancam gagal mendaftar SNBP.

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia menekankan bahwa SNBP adalah kesempatan bagi siswa berprestasi untuk masuk kuliah tanpa tes. Dan kelalaian sekolah telah merampas kesempatan tersebut. DPR meminta evaluasi bagi sekolah-sekolah yang lalai. Pihak sekolah yang lalai mengisi PDSS di nilai tidak kompeten dalam membimbing dan mengelola masa depan siswa.

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa sekolah berencana memberikan bantuan pembiayaan kepada siswa *eligible* untuk mengikuti bimbingan belajar dalam persiapan menghadapi SNBT. Namun, langkah ini tidak dapat menggantikan kesempatan yang hilang untuk mengikuti SNBP.

Tragedi PDSS Karena Kesalahan Pihak Sekolah

Tragedi PDSS Karena Kesalahan Pihak Sekolah telah menjadi mimpi buruk bagi ratusan siswa di berbagai daerah di Indonesia, mengancam partisipasi mereka dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kelalaian ini, yang berupa keterlambatan atau kegagalan dalam pengisian dan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), telah merampas kesempatan siswa *eligible* untuk meraih pendidikan tinggi melalui jalur prestasi. Siswa yang telah berjuang keras selama bertahun-tahun untuk mendapatkan nilai terbaik harus menghadapi kenyataan pahit karena kesalahan administratif yang seharusnya bisa dihindari.

SMAN 17 Makassar menjadi salah satu contohnya, di mana 148 siswa terancam gagal mengikuti SNBP karena sekolah terlambat menginput data ke PDSS[1]. Pihak sekolah mengakui kelalaian ini, yang di sebabkan oleh staf bagian kurikulum yang tidak memaksimalkan durasi penginputan data. Data sebenarnya sudah siap, namun belum sempat di input ke sistem.

Selain SMAN 17 Makassar, sejumlah sekolah lain juga mengalami masalah serupa. Seperti SMKN 2 Surakarta, SMAN 1 Mempawah, dan SMAN 7 Cirebon. Di SMKN 2 Surakarta, sekitar 300 siswa terancam gagal SNBP akibat kegagalan finalisasi PDSS. Siswa dan wali murid mengklaim bahwa kegagalan ini di sebabkan oleh kelalaian pihak sekolah yang tidak menginput PDSS sesuai jadwal. Kendala teknis seperti nomor induk siswa yang tidak terbaca di sistem juga menjadi faktor penyebab keterlambatan.

Tragedi PDSS ini telah memicu aksi protes dari siswa dan orang tua di berbagai daerah. Mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian yang terjadi. Siswa merasa di rugikan karena kehilangan kesempatan untuk mengikuti SNBP. Jalur penerimaan tanpa ujian berbasis prestasi yang lebih mengutamakan kemampuan akademis. Pengamat pendidikan menilai bahwa kelalaian sekolah finalisasi PDSS merupakan bentuk pelanggaran hak anak. Pemerintah di minta untuk memberikan sanksi bagi sekolah yang sengaja lalai dan abai terhadap kewajiban mendaftarkan siswanya dalam seleksi SNBP.

Perlunya Perbaikan Dalam Sekolah Guna Menghindari Kesalahan Serupa

Perlunya Perbaikan Dalam Sekolah Guna Menghindari Kesalahan Serupa administrasi sekolah sangat penting untuk menghindari terulangnya kesalahan serupa yang dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan dan operasional sekolah. Administrasi yang terstruktur dengan baik menjadi fondasi bagi sekolah untuk berkembang dan memenuhi standar pendidikan yang tinggi. Perbaikan sistem administrasi sekolah akan membawa dampak langsung pada peningkatan kualitas operasional dan hasil pendidikan secara keseluruhan.

Salah satu cara utama untuk memperbaiki administrasi sekolah adalah melalui modernisasi sistem. Dengan sistem administrasi yang modern, kegiatan administrasi akan lebih tertib karena di bantu oleh sistem otomatis. Sistem ini memudahkan pengelolaan data siswa, pegawai, akademik, keuangan, dan administrasi lainnya. Serta membantu pengawasan dan penyimpanan data yang lebih aman.

Selain modernisasi sistem, penting juga untuk memperhatikan sumber daya manusia yang terlibat dalam administrasi sekolah. Tim administrasi sekolah harus terdiri dari individu yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan tugas mereka. Memberikan pelatihan dan dukungan yang di perlukan akan memastikan kinerja yang baik. Pelatihan reguler tentang praktik terbaik, perubahan peraturan, dan perkembangan teknologi terbaru juga penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan staf administrasi.

Kurangnya sumber daya, baik anggaran, personel, atau peralatan, dapat menjadi kendala dalam administrasi sekolah. Keterbatasan anggaran dapat membatasi kemampuan untuk memperoleh peralatan atau perangkat lunak yang di perlukan untuk menjalankan tugas administratif dengan efisien. Jika staf administrasi terbatas, mereka mungkin kesulitan menangani beban kerja yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai untuk mendukung kelancaran operasional administrasi sekolah.

Evaluasi berkala terhadap proses administrasi yang ada juga penting. Identifikasi area di mana perbaikan di perlukan dan lakukan tindakan perbaikan yang sesuai. Perubahan dalam administrasi sekolah mungkin memerlukan waktu dan upaya yang signifikan. Inilah beberapa penjelasan mengenai Kisah.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait