Hercules Preman Tanah Abang Yang Dekat Dengan Prabowo
Hercules Preman Tanah Abang Yang Dekat Dengan Prabowo Adalah Sosok Mantan Preman Legendaris Di Kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat. Lahir di Ainaro, Timor Timur (sekarang Timor Leste) pada 27 Mei 1968. Hercules memulai kariernya sebagai kuli angkut TNI-AD selama masa pendudukan Indonesia di Timor Timur. Julukan “Hercules” di berikan oleh tentara Kopassus karena kekuatan fisiknya yang luar biasa. Terutama saat membantu operasi militer di wilayah tersebut. Setelah mengalami kecelakaan helikopter yang menyebabkan tangan kanannya harus di amputasi. Herculesdi bawa ke Jakarta untuk menjalani perawatan dan kemudian menetap di ibu kota.
Di Jakarta, pada akhir 1980-an hingga 1990-an, Hercules membentuk kelompok preman yang menguasai dunia kriminal di Tanah Abang. Salah satu pusat perdagangan terbesar di Jakarta. Kelompoknya mengelola pedagang kaki lima dan mengatur berbagai aktivitas di wilayah tersebut. Sehingga namanya menjadi sangat di kenal dan di takuti. Meski di kenal sebagai preman. Hercules juga mulai merambah ke dunia politik dengan mendirikan organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya pada 2011. Yang kini memiliki jaringan luas di berbagai provinsi di Indonesia.
Hercules memiliki hubungan dekat dengan Prabowo Subianto. Yang berawal sejak masa Prabowo menjadi perwira Kopassus di Timor Timur. Hercules menyatakan bahwa ia berutang nyawa kepada Prabowo karena Prabowo-lah yang menyelamatkannya setelah kecelakaan helikopter. Kedekatan ini berlanjut ke ranah politik, di mana Hercules dan GRIB Jaya secara terbuka mendukung Prabowo dalam berbagai pemilihan presiden. Termasuk Pilpres 2014, 2019, dan 2024.
Selain di kenal sebagai preman dan broker politik. Hercules juga mengalami transformasi spiritual setelah menjadi mualaf pada 2010 dan semakin rajin beribadah. Meski masa lalunya penuh kontroversi. Termasuk dugaan pemerasan dan bentrokan dengan kelompok lain, Rosario de Marshal tetap menjadi figur yang di perhitungkan dalam politik jalanan Jakarta dan nasional. Terutama sebagai salah satu pendukung setia Prabowo Subianto.
Hercules Preman Tanah Abang Ke Lingkaran Kekuasaan
Hercules Preman Tanah Abang Ke Lingkaran Kekuasaan adalah mantan preman legendaris yang menguasai kawasan Tanah Abang, Jakarta, pada akhir 1980-an hingga pertengahan 1990-an. Lahir di Timor Timur, Rosario de Marshal awalnya bergabung sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO) Kopassus dalam operasi militer Indonesia di Timor Timur. Di mana ia bertemu dengan Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai perwira Kopassus. Pada 1985, helikopter yang di tumpangi Rosario de Marshal jatuh dan mengalami luka serius hingga harus di amputasi tangan kanannya. Prabowo-lah yang menyelamatkan nyawanya dan membawanya ke Jakarta untuk menjalani perawatan. Sehingga Hercules merasa memiliki utang nyawa kepada Prabowo.
Setelah menetap di Jakarta, Rosario de Marshal membangun kekuasaannya sebagai penguasa preman di Tanah Abang dengan membentuk geng bersama sesama migran Timor Timur. Ia menguasai berbagai aktivitas ilegal. Seperti pemerasan dan pengamanan wilayah, serta menjadi broker politik yang berpengaruh. Namun, kekuasaannya runtuh pada akhir 1990-an setelah kehilangan perlindungan militer dan kalah bersaing dengan kelompok preman Betawi dan Madura. Meski demikian, ia berhasil membangun kembali reputasi melalui bisnis penagihan utang, pertanian, dan perikanan. Serta mendirikan ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) pada 2011 sebagai alat mobilisasi massa yang loyal kepada Prabowo.
Hubungan kedekatan Rosario de Marshal dengan Prabowo terus berlanjut hingga kini. Di mana GRIB secara konsisten mendukung Prabowo dalam berbagai pemilihan presiden sejak 2014 hingga 2024. Hercules bahkan menyatakan bahwa dukungannya kepada Prabowo adalah “harga mati” dan tidak bisa di ganggu gugat. Meski pernah berurusan dengan hukum, termasuk kasus pemerasan, Rosario de Marshal tetap menjadi figur penting dalam jaringan kekuasaan informal yang mendukung Prabowo. Sekaligus menjadi simbol kekuatan jalanan yang berperan dalam politik Indonesia.
Dengan demikian, jejak Rosario de Marshal dari preman Tanah Abang hingga lingkaran kekuasaan di sekitar Prabowo menunjukkan bagaimana jaringan informal dan loyalitas personal dapat menjadi pilar penting dalam dinamika politik nasional.
Jaringan Kekuasaan Di Akar Rumput Sebagai Kartu Politik Prabowo
Jaringan Kekuasaan Di Akar Rumput Sebagai Kartu Politik Prabowo, Hercules Rosario de Marshal, mantan preman Tanah Abang, kini menjadi kartu politik penting bagi Prabowo Subianto melalui ormasnya. Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya. GRIB Jaya berperan sebagai jaringan kekuasaan di akar rumput yang mampu memobilisasi massa secara masif untuk mendukung agenda politik Prabowo. Terutama dalam berbagai pemilihan umum sejak 2014 hingga 2024. Kedekatan emosional dan historis antara Rosario de Marshal dan Prabowo, yang bermula dari pengalaman bersama saat operasi militer di Timor Timur. Menjadi fondasi kuat bagi loyalitas dan sinergi politik keduanya.
Sebagai organisasi massa, GRIB Jaya tidak hanya berfungsi sebagai alat mobilisasi politik. Tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang berpengaruh di berbagai daerah. Rosario de Marshal dan GRIB kerap terlibat dalam aksi-aksi yang menunjukkan kekuatan jalanan. Termasuk bentrokan dengan ormas lain dan tekanan terhadap lawan politik. Meski demikian, keberadaan GRIB juga menimbulkan kontroversi karena sering di kaitkan dengan praktik kekerasan, pemerasan, dan konflik sosial di tingkat lokal. Hal ini membuat pemerintah, termasuk Presiden Prabowo. Pernah menegur Hercules dan mengancam pembubaran ormas jika meresahkan masyarakat.
Namun, GRIB tetap menjadi instrumen politik yang efektif karena mampu menggalang dukungan dari kalangan masyarakat bawah dan kelompok marginal. Keberadaan jaringan informal. Seperti GRIB menegaskan bagaimana kekuatan politik di Indonesia tidak hanya bergantung pada struktur formal, tetapi juga pada mobilisasi massa berbasis loyalitas personal dan jaringan sosial yang kuat. Sosiolog bahkan menilai kedekatan Hercules dengan Prabowo berpotensi mengganggu kohesi sosial di daerah. Karena ormas ini mudah di mobilisasi dan memiliki sumber daya besar.
Dengan demikian, Rosario de Marshal dan GRIB Jaya menjadi pilar penting dalam konstelasi kekuasaan Prabowo di tingkat akar rumput. Menggabungkan kekuatan jalanan dengan strategi politik formal. Jaringan ini memperkuat posisi Prabowo sekaligus menghadirkan tantangan dalam pengelolaan ormas dan dinamika sosial-politik di Indonesia masa kini.
Antara Pengaruh Dan Ancaman
Antara Pengaruh Dan Ancaman Hercules Rosario de Marshal, mantan preman yang pernah menguasai kawasan Tanah Abang pada era 1990-an, kini menjadi sosok yang memiliki pengaruh besar sekaligus di anggap sebagai ancaman dalam dinamika politik di sekitar Presiden Prabowo Subianto. Awal karier Rosario de Marshal bermula dari dunia gelap Tanah Abang, di mana ia membangun jaringan preman yang kuat dan menguasai berbagai aktivitas ilegal seperti pemerasan dan pengamanan wilayah. Namun, setelah kehilangan kekuasaan di Tanah Abang akibat persaingan dengan kelompok preman lain, Hercules bertransformasi menjadi tokoh ormas dan politik dengan mendirikan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.
Hubungan Rosario de Marshal dengan Prabowo berakar dari masa lalu mereka di Timor Timur, ketika Prabowo sebagai perwira Kopassus menyelamatkan Hercules yang mengalami kecelakaan helikopter. Rosario de Marshal menganggap Prabowo sebagai sosok yang sangat di hormatinya dan menunjukkan loyalitas tanpa batas, bahkan menyatakan bahwa dukungannya kepada Prabowo adalah “harga mati”.
Namun, pengaruh Rosario de Marshal juga menimbulkan kontroversi dan di anggap sebagai ancaman oleh sebagian kalangan. GRIB kerap di kaitkan dengan praktik kekerasan, pemerasan, dan konflik sosial yang mengganggu ketertiban masyarakat. Hercules sendiri pernah berurusan dengan hukum, termasuk kasus pemerasan dan pencucian uang, serta sempat di tangkap oleh aparat kepolisian yang di pimpin Komjen Pol Fadil Imran. Meski demikian, kedekatan politik dan sejarah dengan Prabowo membuat tindakan tegas terhadap Rosario de Marshal dan GRIB seringkali terbentur kepentingan politik.
Dengan demikian, posisi Rosario de Marshal di lingkaran kekuasaan Prabowo mencerminkan dualitas antara pengaruh strategis sebagai mobilisator massa dan potensi ancaman terhadap stabilitas sosial. Ia menjadi simbol bagaimana jaringan informal dan loyalitas personal dapat memperkuat kekuasaan politik sekaligus memicu kontroversi di masyarakat. Inilah beberapa penjelasan yang bisa kamu ketahui mengenai Hercules.