Satgas Ramadhan Pertamina Jaga Pasokan Energi Nasional
Satgas Ramadhan Secara Resmi Mengawali Pelaksanaan Tugas Khusus Dalam Menyambut Bulan Ramadhan Dan Raya Idul Fitri 2025. Dalam hal ini, Pertamina menjalankan program ini sebagai bentuk kesiapan. Terutama, dalam memastikan kelancaran pasokan energi selama periode mudik. Hal ini di mulai sejak 17 Maret hingga 13 April 2025, di mana program ini di pimpin langsung oleh Direktur Utama Pertamina. Simon Aloysius Mantiri sendiri selaku Direktur Utama Pertamina dengan dukungan dari jajaran Direksi Logistik & Infrastruktur serta Direksi berbagai Subholding di bawah naungan Pertamina. Lebih lanjut, berdasarkan proyeksi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 146,48 juta orang. Yang mana, tercatat sekitar 68,1 juta orang akan menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga, dengan angka yang begitu besar, Satgas Ramadhan memiliki tanggung jawab. Di mana, untuk memastikan ketersediaan energi tetap aman, khususnya pada puncak arus mudik.
Kemudian, terlihat melalui koordinasi yang ketat dan strategi operasional yang matang. Sehingga, Satgas Ramadhan berkomitmen memberikan pelayanan optimal. Hal ini penting karena bertujuan agar masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dan merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan nyaman. Selanjutnya, Direktur Utama Pertamina menekankan bahwa “Satgas Ramadhan” merupakan tugas rutin tahunan. Di mana, rutinitas ini yang menjadi prioritas utama Pertamina di kala momen momen hari besar keagamaan. Maka dari itu, koordinasi dan sinergi antar-elemen dalam Pertamina Grup menjadi kunci utama. Hal ini bertujuan guna menjaga stabilitas dan kelancaran distribusi energi ke seluruh wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, dengan fokus utama pada pelayanan prima, “Satgas Ramadhan” bertujuan untuk memberikan kenyamanan. Di mana, kenyamanan ini di tujukan kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah dan perjalanan mudik. Sehingga dalam operasionalnya, pembentukan Satgas Ramadhan di percaya akan meningkatkan pengawasan di lapangan. Tentunya, ini di lakukan dengan pemasangan sistem pemantauan berbasis CCTV di berbagai lokasi strategis. Hal ini di lakukan untuk mengantisipasi kondisi darurat yang dapat terjadi selama periode mudik.
Pembentukan Satgas Ramadhan
Kesiapan infrastruktur distribusi energi juga menjadi perhatian utama dari Perusahaan ini. Perhatian ini terutama dalam menghadapi kondisi atau potensi gangguan akibat cuaca ekstrem. Maka dari itu, kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat dan kondisi cuaca yang tidak menentu juga menjadi bagian dari tugas Satgas Ramadhan. Hal ini dapat terjadi di karenakan para petugas di tugaskan untuk tetap berjaga di seluruh titik operasional strategis. Di mana, ini sangat penting guna memastikan keamanan pasokan energi di tingkat nasional. Maka dari itu, dengan langkah ini Pertamina dapat memastikan tetap berada dalam kondisi siaga penuh. Tentu, hal ini demi menjaga kelancaran distribusi energi selama periode kritis tersebut.
Selanjutnya, dari segi ketersediaan bahan bakar minyak dan gas. Di mana, Pembentukan Satgas Ramadhan melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga. Satgas ini akan memastikan stok bbm dan gas dalam kondisi aman. Di mana, tercatat sebanyak 1.832 SPBU di siapkan untuk beroperasi selama 24 jam penuh. Serta, kondisi ini akan di dukung oleh 5.801 agen LPG yang tetap beroperasi. Yang pada akhirnya, kesiagaan ini bertujuan guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Sebagai langkah antisipasi tambahan, Satgas Ramadhan yang di bentuk ini telah menyiapkan 211 unit mobil tangki dalam kondisi siaga. Sementara itu, layanan BBM dan kios siaga tersedia di 57 titik strategis. Kemudian, tercatat 200 unit motoris turut di terjunkan guna mempercepat distribusi energi ke berbagai lokasi.
Tak sampai di situ saja, layanan tambahan seperti Serambi MyPertamina yang tersedia di 26 titik juga di persiapkan. Di mana, layanan tersebut meliputi penyediaan Serambi di stasiun kereta, pelabuhan termasuk rest area tol demi meningkatkan kenyamanan pemudik. Di sisi lain, dalam sektor pengolahan minyak, Subholding Refining & Petrochemical melalui PT Kilang Pertamina Internasional memastikan stok minyak mentah tetap mencukupi.
Langkah Mitigasi Tambahan
Dengan kepastian stok minyak mentah tetap mencukupi. Serta, ini di dukung dengan kapasitas pengolahan kilang di pertahankan sesuai target. Tercatat, dengan tingkat kesiapan mencapai 1,101 MB per hari serta tingkat optimalisasi operasi kilang sekitar 930 ribu barel per hari. Sehingga melalui upaya ini, pembentukan Satgas Ramadhan menjamin produksi dan pasokan minyak tetap stabil. Terutama, ini sepanjang periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Lebih lanjut, untuk mendukung distribusi energi melalui jalur laut, Satgas Ramadhan yang terbentuk ini bekerja sama dengan Subholding Integrated Marine & Logistics. Serta, kerjasama dengan PT Pertamina International Shipping yang telah menyiapkan 342 kapal tanker. Sehingga, dari jumlah tersebut, 299 kapal beroperasi di rute domestik. Sementara itu, 43 kapal lainnya melayani rute internasional. Selanjutnya, sebagai Langkah Mitigasi Tambahan, 10 kapal buffer telah di siapkan sebagai cadangan.
Di sisi lain, dukungan juga di berikan melalui 388 kapal pendukung. Serta, upaya pengoperasian 18 jetty yang telah di optimalkan guna memastikan distribusi energi tetap lancar. Dalam sektor gas, Satgas Ramadhan melalui Subholding Gas yang di kelola oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk menjamin keamanan pasokan gas bumi. Jaminan ini di berikan bagi lebih dari 3.279 pelanggan komersial dan industri. Termasuk di dalamnya 2.537 pelanggan kecil serta lebih dari 814 ribu rumah tangga. Lebih lanjut, operasional jaringan pipa gas sepanjang lebih dari 33.000 kilometer tetap berjalan lancar. Yang mana, ini di dukung oleh 16 SPBG dan 13 terminal LNG yang telah di optimalkan guna menunjang kelancaran distribusi gas bumi.
Kemudian di sektor energi baru dan terbarukan, Satgas Ramadhan melalui Subholding New & Renewable Energy yang di kelola oleh PT Pertamina Power Indonesia memastikan kesiapan energi listrik. Di mana, dengan berbasis energi bersih yang memiliki kapasitas mencapai 2.495 Mega Watt. Dapat di lihat bahwa seluruh pembangkit listrik yang di miliki Pertamina berada dalam kondisi optimal dan siap beroperasi.
Memastikan Distribusi Energi Tetap Stabil Dan Merata
Dalam sektor hulu, Satgas Ramadhan yang di dukung oleh Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi memastikan produksi serta lifting minyak dan gas domestik tetap optimal. Di mana, tercatat pada bulan Maret 2025, produksi serta lifting minyak mencapai 400 ribu barel per hari. Di sisi lain, produksi gas berada di angka 2,505 MMSCFD dengan tingkat lifting gas mencapai 1,780 MMSCFD. Dapat di lihat bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. Namun, program ini juga mendukung agenda transisi energi berkelanjutan. Di mana, sebagai bagian dari komitmen terhadap pencapaian target net zero emission pada tahun 2060. Satgas Ramadhan yang telah terbentuk ini akan menerapkan kebijakan yang selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan (SDGs). Serta, tak lupa memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) di seluruh lini bisnis Pertamina.
Terakhir, melalui kerja sama dengan masyarakat, swasta, dan pemerintah, program ini Memastikan Distribusi Energi Tetap Stabil Dan Merata di seluruh wilayah. Yang pada akhirnya, masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dan merayakan Idulfitri dengan rasa aman dan nyaman. Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui Satgas Ramadhan.