Perubahan Nafsu Makan Saat Mens, Berikut Cara Mengatasinya!
Perubahan Nafsu Makan Saat Mens, Berikut Cara Mengatasinya!

Perubahan Nafsu Makan Saat Mens, Berikut Cara Mengatasinya!

Perubahan Nafsu Makan Saat Mens, Berikut Cara Mengatasinya!

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Perubahan Nafsu Makan Saat Mens, Berikut Cara Mengatasinya!
Perubahan Nafsu Makan Saat Mens, Berikut Cara Mengatasinya!

Perubahan Nafsu Makan Saat Menstruasi Ternyata Dapat Kita Atasi Dengan Beberapa Cara Yang Mudah Untuk Kita Terapkan. Nafsu makan yang berubah merupakan salah satu respons tubuh yang umum terjadi menjelang atau saat perempuan mengalami menstruasi. Dalam fase ini, perempuan dapat menghadapi fluktuasi suasana hati, munculnya rasa nyeri di beberapa bagian tubuh, serta pergeseran pola makan. Tak jarang, kita sebagai seorang perempuan menjadi lebih mudah merasa lapar atau sebaliknya, kehilangan keinginan untuk mengonsumsi makanan. Salah satu pemicu dari dinamika tersebut adalah turunnya kadar serotonin. Serotonin merupakan senyawa kimia di otak yang berperan dalam mengatur emosi serta berpengaruh pada gejala fisik tertentu. Ketika kadar serotonin menurun selama siklus haid, tubuh pun bereaksi dengan menimbulkan kecenderungan emosional. Misalnya seperti rasa gelisah, mudah tersinggung, atau sedih.

Dalam kondisi demikian, muncul keinginan untuk menyantap makanan manis atau yang kaya akan karbohidrat sebagai bentuk kompensasi alami tubuh untuk meningkatkan kadar serotonin dan memperbaiki suasana hati yang sedang menurun. Hal ini menjadi semacam respons biologis untuk mencari kenyamanan secara instan melalui asupan makanan tertentu.

Namun, menurut para ahli, keinginan untuk makan berlebihan atau mengonsumsi makanan tinggi gula selama menstruasi sebaiknya tidak selalu kita turuti begitu saja. Jika kebiasaan tersebut di biarkan terus menerus akan berpotensi memberikan dampak buruk bagi kesehatan kita secara menyeluruh. Misalnya seperti meningkatkan risiko kenaikan berat badan atau mengganggu keseimbangan metabolisme. Oleh karenanya, kita memerlukan cara yang bijak dalam menghadapi perubahan nafsu makan selama siklus bulanan ini. Misalnya, kita dapat mengganti makanan manis dengan camilan sehat seperti buah-buahan segar atau biji-bijian utuh. Dengan demikian, pemahaman tentang proses biologis yang terjadi dalam tubuh serta penerapan pola hidup sehat dapat membantu mengendalikan nafsu makan secara lebih seimbang selama periode mentsruasi.

Meningkatkan Asupan Magnesium Untuk Mengatasi Perubahan Nafsu Makan

Meningkatkan Asupan Magnesium Untuk Mengatasi Perubahan Nafsu Makan ternyata cukup efektif untuk kita terapkan. Keinginan mendadak untuk mengonsumsi cokelat kerap di alami oleh sebagian orang. Hal ini terutama saat kita sedang menghadapi perubahan hormonal atau kondisi tubuh tertentu. Salah satu penyebab yang sering kali mendasari munculnya dorongan tersebut adalah menurunnya kadar magnesium dalam tubuh. Magnesium merupakan mineral penting yang memainkan peran krusial dalam berbagai fungsi fisiologis, termasuk pengaturan sistem saraf, kontraksi otot, serta produksi energi. Ketika tubuh mengalami defisiensi magnesium, secara tidak sadar otak mendorong kita untuk mencari sumber makanan yang kaya akan mineral ini. Oleh karenanya cokelat menjadi salah satu makanan yang paling sering di idamkan. Hal ini terjadi karena cokelat memang mengandung jumlah magnesium yang cukup tinggi. Namun, di balik manfaatnya, cokelat juga memiliki kandungan lemak yang cukup besar. Alhasil konsumsinya dalam jumlah berlebihan berpotensi menambah asupan kalori yang tidak di perlukan.

Untuk memenuhi kebutuhan magnesium secara lebih sehat dan seimbang, kita di sarankan untuk memilih sumber makanan lain yang lebih bernutrisi dan rendah lemak. Beberapa jenis makanan yang kaya akan magnesium meliputi sayuran berdaun hijau seperti bayam, kacang-kacangan seperti kacang mete dan almon, produk berbahan dasar kacang seperti selai kacang alami, serta makanan berserat tinggi seperti biji-bijian dan gandum utuh. Makanan-makanan tersebut dapat membantu mencukupi kebutuhan magnesium harian tanpa menambah risiko kesehatan akibat konsumsi lemak jenuh.

Apabila hasrat untuk mengonsumsi cokelat tetap terasa sangat kuat, para ahli gizi biasanya menyarankan kita untuk memilih dark chocolate. Di bandingkan dengan cokelat susu, dark chocolate mengandung lebih sedikit gula dan lemak. Kemudian dark chocolate juga memiliki konsentrasi antioksidan dan magnesium yang lebih tinggi.

Menjaga Pola Makan Seimbang

Menjaga Pola Makan Seimbang merupakan salah satu langkah penting dalam mendukung stabilitas hormon. Kemudian langkah ini juga dapat membantu mengatur respons emosional tubuh. Hubungan antara apa yang di konsumsi dan keseimbangan hormon dalam tubuh sangatlah erat. Pasalnya makanan tidak hanya memengaruhi proses fisiologis, tetapi juga berdampak langsung pada kondisi psikologis seseorang. Nutrisi yang di peroleh dari makanan berperan dalam merangsang produksi serta pelepasan hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh. Funsgi ini mencakup suasana hati, nafsu makan, dan tingkat energi. Oleh karenanya, penerapan pola makan bergizi dapat membantu menjaga kestabilan hormon. Kemudian pola makan yang sehat juga dapat mengurangi kecenderungan untuk makan secara berlebihan. Hal ini terutama saat tubuh berada dalam kondisi rentan seperti menjelang menstruasi atau saat mengalami stres.

Agar dapat mempertahankan pola makan yang seimbang, kita di anjurkan untuk meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein tanpa lemak. Misalnya seperti daging tanpa lemak, telur, ikan, atau produk nabati seperti tahu dan tempe. Selain itu, memperbanyak asupan sayur-sayuran segar, buah-buahan beragam, dan sumber karbohidrat kompleks seperti gandum utuh, juga sangat di sarankan. Pasalnya asupan ini dapat memberikan energi yang bertahan lebih lama serta memperlancar pencernaan.

Di sisi lain, makanan yang mengandung zat aditif tinggi atau telah melalui berbagai proses pengolahan sebaiknya kita hindari. Pasalnya makanan dengan kandungan ini dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan peradangan dalam tubuh. Asupan yang mengandung lemak jenuh, kafein berlebihan, kadar garam tinggi, serta minuman beralkohol pun perlu untuk kita kurangi. Pasalnya semua asupan ini dapat memicu ketidakseimbangan hormon dan memperburuk kondisi emosional. Dengan memperhatikan komposisi makanan yang di konsumsi, kita tidak hanya dapat mengelola nafsu makan secara lebih bijak. Tentunya kita juga turut menjaga kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.

Menemukan Pelampiasan Emosi Yang Sehat

Menemukan Pelampiasan Emosi Yang Sehat merupakan langkah penting. Hal ini terutama saat tubuh mengalami perubahan hormon seperti selama masa menstruasi. Dalam periode ini, banyak perempuan merasakan gejolak emosional yang cenderung negatif. Misalnya seperti kecemasan, kesedihan, mudah tersinggung, atau merasa tertekan. Perubahan suasana hati ini sering kali mendorong kita untuk mencari kenyamanan melalui makanan. Kondisi inilah yang di kenal sebagai emotional eating atau makan berbasis emosi. Padahal, kebiasaan tersebut jika di lakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan ketidakseimbangan pola makan, penambahan berat badan, dan perasaan bersalah setelahnya. Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk mengganti mekanisme pelampiasan emosi dengan aktivitas lain yang lebih menyehatkan.

Beberapa bentuk kegiatan yang dapat di lakukan untuk mengalihkan dorongan makan akibat tekanan emosional antara lain seperti berjalan santai di luar ruangan dan berbicara dengan orang-orang terdekat yang memberikan rasa aman dan dukungan. Kemudian menyalurkan perasaan melalui tulisan dalam jurnal harian, melakukan aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti senam atau yoga, melatih ketenangan pikiran dengan meditasi, atau bahkan menyegarkan pikiran dengan menonton film yang menyenangkan juga merupakan kegaiatan yang dapat mengalihkan dorongan tersebut. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat membantu memperbaiki kondisi emosional tanpa harus melibatkan konsumsi makanan berlebih. Hal ini sekaligus untuk memperkuat ketahanan mental dalam menghadapi perubahan hormonal.

Selain itu, pola tidur yang tidak teratur atau kurang berkualitas juga turut berperan dalam memengaruhi kestabilan suasana hati dan selera makan. Kurangnya waktu istirahat dapat menyebabkan gangguan pada sistem pengaturan hormon. Oleh karenanya kita akan menjadi lebih rentan terhadap keinginan makan secara impulsif. Untuk mendukung keseimbangan emosi dan mengelola nafsu makan dengan lebih baik, kita di sarankan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup, yakni sekitar 8 hingga 9 jam setiap malam.

Itu dia beberapa cara mengatasi Perubahan Nafsu Makan yang sangat cocok untuk kita terapkan. Tentunya nafsu makan kita akan lebih stabil saat menstruasi dengan menerapkan tips mengatasi Perubahan Nafsu Makan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait