LiputanMedia24

Yakuza Sindikat Kejahatan Terorganisir Di Jepang

Yakuza Sindikat Kejahatan Terorganisir Di Jepang
Yakuza Sindikat Kejahatan Terorganisir Di Jepang

Yakuza Adalah Sekelompok Sindikat Kejahatan Terorganisir Di Jepang Yang Memiliki Sejarah Panjang Dan Kompleks. Organisasi ini yang juga di kenal sebagai gokudō memiliki struktur hierarkis yang ketat dan kode etik yang ketat. Anggotanya seringkali memiliki tato yang mencolok. Dan melakukan upacara pengikatan jari untuk menunjukkan kesetiaan mereka. Yakuza terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal seperti perjudian, perdagangan narkoba, pemerasan dan prostitusi. Namun mereka juga di kenal terlibat dalam kegiatan yang tampak sah seperti bisnis konstruksi dan real estat. Meskipun demikian mereka tetap menjadi kekuatan yang menakutkan dalam masyarakat Jepang. Dan kehadiran mereka sering kali di hubungkan dengan kekerasan dan intimidasi.

Mereka awalnya terdiri dari dua kelompok utama bakuto, para penjudi dan tekiya. Pedagang pasar yang menjual barang-barang palsu atau ilegal. Kedua kelompok ini sering terlibat dalam kegiatan kriminal. Dan membentuk hubungan yang erat dengan kelas samurai yang mulai kehilangan pengaruh mereka. Seiring berjalannya waktu Yakuza berkembang menjadi organisasi yang lebih terstruktur dan terorganisir. Dengan pimpinan yang kuat dan pengaruh yang meluas di seluruh Jepang. Meskipun pemerintah Jepang telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas Yakuza. Mereka tetap bertahan dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Meskipun aktivitas kriminal mereka sangat terkenal. Yakuza juga memiliki sisi yang lebih kompleks dan sering kali paradoks. Mereka terkadang memberikan bantuan kepada masyarakat setempat. Terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam. Selama gempa bumi Kobe tahun 1995 misalnya Yakuza dengan cepat mengorganisir bantuan dan distribusi barang-barang penting kepada korban. Tindakan seperti ini membuat mereka kadang-kadang di pandang sebagai penjaga dalam komunitas mereka. Namun ini tidak mengubah fakta bahwa mereka adalah organisasi kriminal. Yang menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk mencapai tujuan mereka. 

Asal Usul Berdirinya Yakuza

Pada masa ini dua kelompok utama yang menjadi cikal bakal Yakuza adalah bakuto dan tekiya. Bakuto adalah para penjudi yang sering terlibat dalam aktivitas perjudian ilegal. Dan menciptakan jaringan kompleks untuk melindungi bisnis mereka. Sementara itu tekiya adalah pedagang pasar yang menjual barang-barang palsu atau ilegal di pasar malam dan festival. Kedua kelompok ini sering kali beroperasi di luar hukum. Dan membentuk hubungan simbiosis dengan kelas samurai yang mulai kehilangan pengaruh dan status mereka. Asal Usul Berdirinya Yakuza dapat di telusuri kembali ke periode Edo 1603-1868 di Jepang. Ketika kelompok-kelompok preman mulai muncul di kota-kota besar.

Selama periode Edo pemerintah Jepang yang di pimpin oleh Keshogunan Tokugawa. Berusaha keras untuk menjaga ketertiban dan kontrol melalui kebijakan yang ketat. Namun pengaruh dan kekuasaan para samurai mulai menurun. Yang membuka jalan bagi kelompok-kelompok preman seperti bakuto dan tekiya untuk mengisi kekosongan kekuasaan. Mereka sering kali di pekerjakan oleh tuan tanah dan bangsawan untuk menjalankan tugas. Yang membutuhkan kekerasan atau paksaan seperti menagih pajak atau melindungi properti. Lambat laun bakuto dan tekiya mulai membentuk organisasi yang lebih terstruktur dengan hierarki yang jelas.

Seiring berjalannya waktu Yakuza berkembang menjadi sindikat kejahatan terorganisir yang lebih kompleks dan berpengaruh. Pada awal abad ke 20 Yakuza telah menjadi kekuatan yang signifikan di Jepang. Dengan anggota yang tersebar di seluruh negeri dan terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal. Seperti pemerasan, perjudian, perdagangan narkoba dan prostitusi. Meskipun pemerintah Jepang telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas Yakuza. Termasuk undang-undang anti gangster yang ketat. Organisasi ini tetap bertahan dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Hubungan mereka dengan masyarakat Jepang juga rumit. Dengan beberapa komunitas melihat mereka sebagai pelindung. Sementara yang lain mengutuk mereka sebagai kriminal berbahaya.

Ritual Mafia Di Jepang

Ritual Mafia Di Jepang atau Yakuza memiliki peran yang sangat penting. Dalam mempertahankan struktur hierarkis dan kode etik yang ketat di dalam organisasi. Salah satu ritual yang paling terkenal adalah upacara pengikatan jari atau yubitsume. Dalam ritual ini anggota Yakuza yang melakukan kesalahan serius atau melanggar kode etik. Harus memotong bagian dari jari kelingking mereka sebagai tanda penyesalan dan pengakuan atas kesalahan mereka. Potongan jari ini kemudian di serahkan kepada atasan mereka sebagai bukti permohonan maaf. Yubitsume bukan hanya bentuk hukuman fisik. Tetapi juga simbol pengorbanan dan kesetiaan kepada kelompok.

Selain yubitsume ada juga ritual inisiasi yang harus di jalani oleh calon anggota Yakuza untuk menjadi anggota penuh. Ritual ini seringkali melibatkan upacara minum sake. Di mana calon anggota dan pemimpin kelompok akan minum sake dari cangkir yang sama. Untuk menandai ikatan persaudaraan yang baru terbentuk. Selama upacara ini calon anggota juga akan mengucapkan sumpah setia kepada organisasi dan pimpinannya. Upacara minum sake ini mencerminkan pentingnya hubungan keluarga dalam Yakuza. Di mana setiap anggota di anggap sebagai bagian dari keluarga besar.

Ritual Yakuza juga mencakup tato tubuh yang ekstensif yang di kenal sebagai irezumi. Tato ini bukan hanya bentuk seni tetapi juga simbol identitas dan status dalam kelompok. Proses pembuatan tato biasanya sangat menyakitkan dan memakan waktu lama. Yang di anggap sebagai bentuk ujian ketahanan dan keberanian. Desain tato seringkali mencerminkan nilai-nilai tradisional Jepang. Seperti keberanian, kehormatan dan loyalitas dengan gambar-gambar seperti naga, harimau dan bunga sakura. Tato ini biasanya menutupi sebagian besar tubuh dan hanya terlihat oleh anggota lain dalam situasi tertentu. Seperti di pemandian umum yang khusus di gunakan oleh Yakuza. Melalui tato-tato ini anggota Yakuza menunjukkan komitmen mereka terhadap organisasi dan budaya mereka. Sekaligus memperkuat identitas kelompok yang eksklusif dan tertutup.

Status Hukum Yakuza

Status Hukum Yakuza di Jepang adalah kompleks dan penuh kontradiksi. Meskipun Yakuza di kenal sebagai organisasi kriminal. Yang terlibat dalam berbagai aktivitas ilegal seperti pemerasan, perjudian dan perdagangan narkoba. Mereka tidak secara eksplisit di larang oleh hukum Jepang. Sebaliknya anggota Yakuza di akui secara terbuka dan sering kali terdaftar di kantor polisi. Ini sebagian karena Yakuza meskipun terlibat dalam kejahatan juga menjalankan bisnis yang sah. Dan kadang-kadang berperan dalam masyarakat sebagai pelindung tidak resmi atau penyedia layanan tertentu. Pemerintah Jepang telah lama mengambil pendekatan pragmatis terhadap Yakuza. Melihat mereka sebagai kejahatan yang bisa di kendalikan. Daripada ancaman yang harus di berantas sepenuhnya.

Pada tahun 1992 pemerintah mengesahkan Undang-Undang Anti Boryokudan Anti Gangster. Yang bertujuan untuk membatasi aktivitas Yakuza dengan membuatnya lebih sulit bagi mereka. Untuk menjalankan bisnis dan memperoleh keuntungan dari aktivitas ilegal. Undang-undang ini memungkinkan polisi untuk mengawasi dan menggerebek kantor Yakuza. Serta menangkap anggota yang terlibat dalam kegiatan kriminal.

Meskipun demikian Yakuza tetap beradaptasi dan menemukan cara untuk bertahan. Mereka telah mengalihkan beberapa aktivitas mereka ke luar negeri. Dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam kejahatan siber dan keuangan. Selain itu beberapa anggota telah mencoba untuk menyamar sebagai pengusaha atau tokoh masyarakat yang sah. Untuk menghindari perhatian dari pihak berwenang. Hubungan antara masyarakat Jepang tetap rumit dengan beberapa komunitas. Tetapi organisasi ini tetap menjadi bagian yang sulit di hapus dari lanskap sosial Jepang terhadap Yakuza.

Exit mobile version