LiputanMedia24

Transformator Perangkat Listrik Induksi Elektromagnetik

Transformator Perangkat Listrik Induksi Elektromagnetik
Transformator Perangkat Listrik Induksi Elektromagnetik

Transformator Adalah Perangkat Listrik Yang Berfungsi Untuk Mengubah Tegangan Listrik Dari Satu Tingkat Ke Tingkat Lainnya. Melalui prinsip induksi elektromagnetik. Dalam operasinya transformator terdiri dari dua atau lebih kumparan kawat. Yang di sebut lilitan primer dan sekunder yang melilit inti besi. Ketika arus listrik bolak-balik AC melewati lilitan primer medan magnet yang berubah-ubah di hasilkan di sekitar inti besi. Medan magnet ini kemudian menginduksi tegangan pada lilitan sekunder sehingga menghasilkan tegangan listrik yang berbeda. Sesuai dengan jumlah lilitan pada kumparan sekunder di bandingkan dengan kumparan primer.

Transformator memiliki berbagai aplikasi dalam sistem distribusi energi listrik. Salah satu penggunaan utamanya adalah pada jaringan listrik. Di mana transformator di gunakan untuk menaikkan tegangan listrik yang di hasilkan. Oleh pembangkit listrik sebelum di transmisikan melalui saluran transmisi jarak jauh. Proses ini penting karena tegangan tinggi mengurangi kerugian energi yang terjadi selama transmisi. Di ujung penerimaan lain di gunakan untuk menurunkan tegangan listrik agar aman di gunakan oleh peralatan rumah tangga dan industri. Dengan cara ini memungkinkan distribusi listrik yang efisien dari pembangkit listrik ke konsumen akhir.

Selain aplikasi dalam distribusi energi juga di gunakan dalam berbagai perangkat elektronik. Seperti charger telepon, adaptor daya dan peralatan audio. Pada perangkat ini bertugas untuk menyesuaikan tegangan listrik agar sesuai dengan kebutuhan komponen internal. Misalnya dalam charger telepon transformator menurunkan tegangan dari sumber listrik utama. Menjadi tegangan yang lebih rendah dan aman untuk mengisi baterai. Oleh karena itu transformator merupakan komponen penting. Yang memastikan berbagai peralatan dapat berfungsi dengan baik dan aman. 

Sejarah Penemuan Transformator

Penemuan ini menjadi dasar penting dalam pengembangan transformator. Sejarah Penemuan Transformator bermula pada abad ke 19. Ketika para ilmuwan mulai memahami prinsip-prinsip dasar induksi elektromagnetik. Pada tahun 1831 Michael Faraday seorang ilmuwan Inggris menemukan fenomena induksi elektromagnetik. Yang menunjukkan bahwa arus listrik dapat di hasilkan dalam suatu kawat dengan mengubah medan magnet di sekitarnya. Faraday tidak secara langsung menciptakan transformator. Tetapi eksperimen dan temuan-temuannya membuka jalan bagi para ilmuwan lain. Untuk mengembangkan perangkat yang mampu mengubah tegangan listrik.

Pengembangan awal transformator modern di mulai pada tahun 1880 an. Sebuah kelompok insinyur Hungaria yang terdiri dari Károly Zipernowsky, Ottó Bláthy dan Miksa Déri. Yang bekerja untuk perusahaan Ganz di Budapest. Menciptakan transformator pertama yang praktis di gunakan dalam sistem distribusi listrik. Pada tahun 1885 mereka memperkenalkan konsep inti tertutup yang berbentuk cincin. Yang memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi dan lebih sedikit kerugian energi di bandingkan dengan desain sebelumnya. Mereka juga menemukan bahwa dengan menggulung kawat lebih banyak di salah satu sisi kumparan. Tegangan dapat di naikkan atau di turunkan. Penemuan mereka segera di adopsi di seluruh dunia terutama setelah di perkenalkan dalam pameran listrik internasional.

Pada akhir abad ke 19 menjadi bagian integral dari jaringan distribusi listrik yang berkembang pesat. Nikola Tesla dan George Westinghouse adalah dua tokoh kunci yang mendorong penerapan transformator. Dalam sistem arus bolak balik AC yang kita gunakan hingga hari ini. Pada tahun 1896 di gunakan dalam proyek besar pertama untuk menyalurkan listrik. Dari Air Terjun Niagara ke Buffalo New York yang menunjukkan efisiensi dan keandalan sistem ini. Sejak saat itu transformator terus berkembang dan mengalami berbagai peningkatan teknologi. Menjadi salah satu komponen utama dalam infrastruktur listrik modern. Yang memungkinkan distribusi listrik yang aman dan efisien di seluruh dunia.

Prinsip Kerja Trafo

Prinsip Kerja Trafo di dasarkan pada fenomena induksi elektromagnetik yang pertama kali di temukan oleh Michael Faraday. Trafo bekerja dengan memanfaatkan dua kumparan kawat. Yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder yang melilit sebuah inti besi. Medan magnet yang berubah-ubah ini kemudian menginduksi tegangan pada lilitan sekunder. Proses ini terjadi tanpa adanya kontak fisik antara kedua kumparan. Dan tegangan yang di hasilkan pada lilitan sekunder. Bergantung pada rasio jumlah lilitan antara kumparan primer dan sekunder.

Perubahan tegangan yang di hasilkan oleh trafo terjadi karena prinsip rasio lilitan ini. Jika jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak daripada lilitan pada kumparan primer. Trafo akan menaikkan tegangan step up transformer. Sebaliknya jika lilitan sekunder lebih sedikit di bandingkan lilitan primer. Trafo akan menurunkan tegangan step down transformer. Rasio tegangan yang di hasilkan secara langsung sebanding dengan rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan. Misalnya jika lilitan sekunder memiliki dua kali lebih banyak lilitan di bandingkan lilitan primer. Tegangan yang di hasilkan pada sekunder akan menjadi dua kali lipat dari tegangan pada primer.

Selain fungsi dasar mengubah tegangan trafo juga memainkan peran penting dalam efisiensi distribusi energi listrik. Dalam jaringan distribusi listrik trafo step up di gunakan untuk menaikkan tegangan. Sebelum listrik di transmisikan melalui saluran jarak jauh. Tegangan tinggi ini mengurangi arus yang di perlukan untuk mentransmisikan daya yang sama. Sehingga mengurangi kerugian energi akibat resistansi di sepanjang kabel. Di sisi lain trafo step down di gunakan di dekat lokasi konsumen untuk menurunkan tegangan ke tingkat yang aman. Dan sesuai untuk di gunakan dalam peralatan rumah tangga dan industri. 

Komponen Transfomator

Komponen Transformator terdiri dari beberapa utama. Yang bekerja bersama untuk mengubah tegangan listrik dengan efisien. Salah satu komponen terpenting adalah inti besi core. Yang biasanya terbuat dari lapisan-lapisan besi tipis yang di laminasi untuk mengurangi kerugian akibat arus eddy. Inti besi berfungsi sebagai media untuk mengalirkan fluks magnetik. Yang di hasilkan oleh arus listrik di lilitan primer. Medan magnet yang di hasilkan oleh lilitan primer ini kemudian di induksikan ke lilitan sekunder melalui inti besi. Sehingga memungkinkan terjadinya transformasi tegangan.

Komponen lain yang sangat penting adalah kumparan atau lilitan kawat. Yang terdiri dari dua jenis lilitan primer dan lilitan sekunder. Lilitan primer adalah tempat masuknya arus listrik yang berasal dari sumber tegangan. Sedangkan lilitan sekunder adalah tempat keluarnya arus listrik dengan tegangan yang telah di ubah. Kedua lilitan ini biasanya terbuat dari kawat tembaga karena sifatnya yang sangat konduktif. Jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder menentukan rasio transformasi tegangan. Jika lilitan sekunder memiliki lebih banyak lilitan di bandingkan lilitan primer. Tegangan yang di hasilkan akan lebih tinggi dan sebaliknya. Kedua kumparan ini di isolasi secara hati-hati untuk mencegah korsleting dan menjaga keandalan trafo.

Selain inti besi dan kumparan isolator dan minyak trafo juga merupakan komponen penting dalam transformator. Isolator di gunakan untuk memisahkan dan melindungi lilitan. Serta komponen lain dari kontak listrik yang tidak di inginkan. Bahan isolator yang umum di gunakan adalah kertas, plastik atau resin khusus. Sementara itu minyak trafo berfungsi sebagai pendingin untuk menyerap dan mengalirkan panas yang di hasilkan selama operasi trafo. Minyak ini juga berperan sebagai isolator tambahan membantu melindungi komponen internal dari kelembaban dan kerusakan Transformator.

Exit mobile version