LiputanMedia24

Aerogel Material Yang Di Sebut Sebagai Asap Beku

Aerogel Material Yang Di Sebut Sebagai Asap Beku
Aerogel Material Yang Di Sebut Sebagai Asap Beku

Aerogel Adalah Material Luar Biasa Yang Di Sebut Sebagai Asap Beku Atau Awan Padat Karena Penampilannya yang Ringan Dan Transparan. Terbuat dari gel di mana komponen cair telah di gantikan oleh gas. Material memiliki struktur yang hampir seluruhnya terdiri dari udara sekitar 99,8% dari volumenya adalah ruang kosong. Meskipun sangat ringan ia memiliki kekuatan struktural yang mengesankan. Dan merupakan salah satu bahan paling ringan yang pernah di buat oleh manusia. Aerogel biasanya di buat dari silika namun juga bisa di hasilkan dari bahan lain seperti karbon, aluminium oksida dan aerografit.

Keunikan terletak pada sifat-sifatnya yang sangat menakjubkan. Meskipun sangat ringan aerogel memiliki kemampuan isolasi termal yang luar biasa. Menjadikannya salah satu bahan isolator terbaik di dunia. Karena konduktivitas termalnya yang sangat rendah sering di gunakan dalam aplikasi. Di mana di perlukan insulasi yang ekstrem. Seperti pada pakaian antariksa, penyimpanan kriogenik atau bahkan dalam eksplorasi ruang angkasa oleh NASA. Selain itu memiliki kemampuan menyerap energi yang sangat tinggi. Membuatnya efektif dalam meredam benturan atau sebagai bahan penyerap dalam berbagai industri.

Namun Aerogel juga memiliki kelemahan tertentu. Meskipun kuat secara struktural dalam bentuk padat. Aerogel cenderung rapuh dan bisa hancur jika terkena tekanan yang tinggi atau benturan keras. Hal ini membatasi penggunaannya dalam aplikasi yang membutuhkan material yang tahan lama dan fleksibel. Meskipun demikian perkembangan teknologi terus berupaya mengatasi keterbatasan ini. Seperti dengan menciptakan komposit aerogel yang lebih kuat dan lebih fleksibel. Terlepas dari tantangan ini aerogel tetap menjadi bahan revolusioner dengan potensi luas dalam berbagai bidang. Mulai dari teknologi antariksa hingga konstruksi bangunan hemat energi dan penyimpanan energi yang efisien.

Sejarah Penemuan Aerogel

Sejarah di mulai pada tahun 1931 ketika ilmuwan Amerika bernama Samuel Stephens Kistler. Pertama kali mengembangkan material ini. Kistler tertarik pada ide untuk menggantikan cairan dalam gel dengan gas. Tanpa menyebabkan penyusutan atau keruntuhan struktur gel itu sendiri. Setelah melakukan serangkaian eksperimen ia berhasil menciptakan aerogel pertama. Dengan menggunakan silika sebagai bahan dasar. Metode yang di kembangkan Kistler yang di kenal sebagai pengeringan superkritis. Memungkinkan penghilangan cairan dari gel dengan menghindari transisi fase. Yang biasanya menyebabkan keruntuhan struktural. Penemuan ini membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut. Sebagai material dengan sifat unik yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Selama beberapa dekade berikutnya tetap menjadi bahan yang relatif kurang di kenal. Dan di gunakan terutama dalam lingkungan penelitian. Barulah pada akhir abad ke 20 ketika NASA mulai mengeksplorasi potensi untuk aplikasi antariksa. Material ini mendapatkan perhatian yang lebih luas. NASA menggunakan aerogel untuk insulasi termal dalam misi-misi luar angkasa. Termasuk dalam penjelajahan Mars. Ia juga di gunakan sebagai alat penangkap partikel debu kosmik dalam misi Stardust pada tahun 2004. Yang berhasil mengumpulkan partikel debu dari ekor komet Wild 2. Penggunaan dalam misi-misi ini menunjukkan keunggulan material ini dalam situasi ekstrim. Menjadikannya sangat penting bagi eksplorasi ruang angkasa.

Seiring dengan meningkatnya minat pada material berperforma tinggi. Aerogel mulai di gunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri pada abad ke 21. Pengembangannya terus berkembang dengan berbagai bentuk dan jenis aerogel. Di buat dari berbagai material selain silika, seperti karbon, alumina dan bahkan aerografit. Aerogel kini di gunakan dalam bidang seperti isolasi termal bangunan, perangkat elektronik dan penyerap minyak dalam bencana lingkungan. Sejarah Penemuan Aerogel yang di mulai dari eksperimen laboratorium sederhana. Telah berkembang menjadi cerita inovasi material yang signifikan dengan dampak besar di berbagai industri. Dan terus menjadi subjek penelitian aktif di seluruh dunia.

Proses Produksi Zat Silikon

Proses Produksi zat silikon aerogel melibatkan beberapa langkah kunci untuk menghasilkan material ringan dan berpori ini. Dengan di mulai pembuatan gel dari prekursor kimia. Seperti tetrametil ortosilikat TMOS atau tetrahidrofuran TEOS. Proses ini di kenal sebagai sol gel di mana prekursor silika di hidrolisis. Dan di kondensasikan dalam larutan untuk membentuk jaringan gel. Selama proses ini molekul silika membentuk struktur tiga dimensi. Yang mengisi ruang dalam larutan menciptakan jaringan yang padat namun berpori.

Setelah gel silika terbentuk langkah berikutnya adalah pengeringan superkritis. Dalam proses ini gel harus menghilangkan cairan yang ada di dalamnya. Tanpa menyebabkan penyusutan atau keruntuhan struktur gel. Proses ini di lakukan dengan menggunakan autoklaf di mana gel di panaskan dan di tekan pada kondisi superkritis. Pada kondisi superkritis cairan yang ada di dalam gel berubah menjadi fase gas tanpa melewati fase cair. Sehingga menghindari pembentukan gelembung udara yang dapat merusak struktur pori. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa yang di hasilkan memiliki struktur berpori. Yang stabil dan tidak mengalami penurunan volume yang signifikan.

Akhirnya silika yang telah di keringkan dengan metode superkritis perlu di potong. Atau di proses lebih lanjut sesuai dengan aplikasi yang di inginkan. Proses pemotongan ini harus di lakukan dengan hati-hati mengingat aerogel sangat rapuh. Dan dapat dengan mudah hancur jika tidak di tangani dengan benar. Setelah di proses aerogel silika dapat di gunakan dalam berbagai aplikasi. Mulai dari isolasi termal dalam bangunan hingga perangkat elektronik dan alat penangkap partikel debu kosmik. Seluruh proses produksi aerogel silika mulai dari pembentukan gel hingga pengeringan superkritis. Memerlukan kontrol yang ketat terhadap kondisi dan bahan untuk memastikan kualitas dan kinerja material yang di hasilkan.

Sifat Material Aerogel

Sifat Material Aerogel adalah material dengan serangkaian sifat unik. Yang menjadikannya sangat berbeda dari bahan lainnya. Salah satu sifat utama adalah kepadatannya yang sangat rendah. Dengan densitas yang hanya sekitar 1% dari air dan 3% dari kaca adalah salah satu bahan teringan yang ada. Meskipun ringan aerogel memiliki kekuatan kompresi yang mengesankan. Mampu menahan beban berat tanpa menghancurkan struktur internalnya. Ini membuat ideal untuk aplikasi yang memerlukan material yang tidak hanya ringan tetapi juga cukup kuat.

Sifat isolasi termal aerogel juga sangat luar biasa. Aerogel memiliki konduktivitas termal yang sangat rendah sekitar 0,013 hingga 0,020 W/mK. Menjadikannya salah satu bahan isolasi terbaik yang tersedia. Ini di sebabkan oleh struktur pori-pori mikro yang mengandung udara. Yang mengurangi transfer panas melalui konduksi. Aerogel sering di gunakan dalam aplikasi yang memerlukan isolasi suhu ekstrem. Seperti pakaian antariksa, insulasi bangunan dan penyimpanan kriogenik.

Namun aerogel juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu di perhatikan. Meskipun aerogel memiliki kekuatan kompresi yang baik. Ia cenderung rapuh dan dapat pecah atau retak di bawah tekanan atau benturan keras. Ini membatasi penggunaan aerogel dalam aplikasi yang memerlukan ketahanan mekanis yang tinggi. Selain itu proses pembuatan aerogel yang kompleks dan mahal membuatnya lebih mahal di bandingkan dengan bahan isolasi lainnya. Meskipun demikian sifat unik dalam hal kepadatan, isolasi termal. Dan kemampuan menyerap energi tetap membuatnya sangat berharga dalam berbagai aplikasi teknologi Aerogel.

Exit mobile version